Senin, 04 Mei 2009

TES PRAKTEK TIK MATERI BLOG


PERSAHABATAN

Dan seorang remaja berkata, Bicaralah pada kami tentang Persahabatan.

Dan dia? menjawab:
Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mahu kedamaian.

Bila dia berbicara, mengungkapkan fikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “Tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “Ya”.
Dan bilamana dia diam,hatimu berhenti dari mendengar hatinya; kerana tanpa ungkapan kata, dalam? persahabatan, segala fikiran, hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama dan dikongsi, dengan kegembiraan tiada terkirakan.
Di kala berpisah dengan sahabat, tiadalah kau berdukacita;
Kerana yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin kau nampak lebih jelas dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.
Kerana cinta yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya, bukanlah cinta , tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu jika? kau sentiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Kerana dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria dan berkongsi kegembiraan..
Kerana dalam titisan kecil embun pagi, hati manusia menemui fajar dan ghairah segar kehidupan.

Jumat, 20 Maret 2009







SAHABAT SEJATI
Empat tipe sahabat palsu:
� sahabat yang tamak,
� sahabat yang besar mulut,
� sahabat penjilat,
� sahabat pemboros.

Ciri-ciri sahabat tamak: ia sangat tamak, ia hanya memberi sedikit dan meminta banyak, ia melakukan pekerjaan karena takut, dan ia hanya ingat kepentingannya sendiri.

Ciri-ciri sahabat besar mulut: ia menyatakan bersahabat berkenaan dengan hal-hal lampau, atau hal-hal mendatang; ia berusaha mendapatkan simpati dengan kata-kata kosong; dan jika ada kesempatan membantu, ia menyatakan tidak sanggup.

Ciri-ciri sahabat penjilat: ia menyetujui hal-hal yang salah, ia pun tidak menganjurkan hal-hal yang benar, di hadapanmu ia memuji dirimu, dan di belakangmu ia merendahkan dirimu.

Ciri-ciri sahabat pemboros: ia menjadi kawanmu jika engkau gemar pesta pora, senang berkeliaran di pada waktu yang tidak pantas, senang mengejar tempat-tempat hiburan dan pertunjukan, dan jika engkau gemar berjudi.

Empat tipe sahabat sejati:
� sahabat penolong,
� sahabat pada waktu senang dan susah,
� sahabat yang memberi nasehat baik,
� sahabat yang bersimpati.

Ciri-ciri sahabat penolong: ia menjaga dirimu dan milikmu sewaktu engkau lengah, ia melindungimu sewaktu engkau ketakutan, dan ia membantu lebih dari yang kau perlukan.

Ciri-ciri sahabat pada waktu senang dan susah: ia menceritakan rahasianya kepadamu, ia menjaga segala rahasia dirimu, ia tidak meninggalkanmu saat engkau kesulitan, dan ia bahkan rela berkorban hidup bagi dirimu.

Ciri-ciri sahabat yang memberi nasehat baik: ia mencegah engkau berbuat jahat, ia menganjurkan engkau berbuat benar, ia memberitahukan kebenaran yang belum pernah engkau dengar, dan ia menunjukkan engkau jalan yang benar.

Ciri-ciri sahabat yang bersimpati: ia tidak bergembira atas kesusahanmu, ia turut senang atas kebahagiaanmu, ia mencegah orang lain menjelekkan dirimu, dan ia membenarkan orang yang memuji dirimu.



Selain itu, ada enam perilaku buruk yang membawa bahaya:
� gemar minuman yang memabukkan,
� sering berkeliaran di jalan pada saat yang tidak pantas,
� mengejar tempat-tempat hiburan,
� gemar berjudi,
� bergaul dengan teman-teman jahat,
� kebiasaan bermalasan.

Bahaya akibat gemar minuman yang memabukkan: kerugian harta, terlibat pertengkaran, tubuh mudah terserang penyakit, memudarnya sifat baik, terlihat tidak sopan, dan kecerdasan melemah.

Bahaya akibat sering berkeliaran di jalan pada saat yang tidak pantas: dirinya sendiri - anak-istrinya - harta kekayaannya tidak terjaga dan tidak terlindung; ia dapat dituduh sebagai pelaku kejahatan, menjadi sasaran desas-desus palsu, dan ia akan menjumpai banyak kesulitan.

Bahaya akibat mengejar tempat-tempat hiburan: Ia akan selalu dibayangi pikiran-pikiran, di manakah ada tari-tarian, nyanyi-nyanyian, pertunjukan, pelantunan syair, permainan tambur, dan permainan genderang?

Bahaya akibat gemar berjudi: jika menang ia memperoleh kebencian, jika kalah ia meratapi harta kekayaannya yang telah lenyap, kerugian harta benda, di pengadilan kata-katanya tidak berharga, ia dapat dipandang rendah oleh para sahabat dan pejabat pemerintah, dan ia tidak disukai oleh mereka yang mencari menantu karena mereka akan berkata bahwa seorang penjudi tidak dapat memelihara istri.

Bahaya akibat bergaul dengan teman-teman jahat: setiap penjudi, setiap pemfoya, setiap pemboros, setiap pemabuk, setiap penipu, dan setiap penjahat adalah sahabatnya.

Bahaya akibat kebiasaan bermalasan, ia selalu mengeluh "terlalu dingin", "terlalu panas", "terlalu pagi", "terlalu siang", "terlalu lapar", "terlalu kenyang", dan ia tidak bekerja. Segala yang mesti ia kerjakan tidak dikerjakan, harta kekayaan baru tidak ia peroleh, sedangkan harta kekayaan yang sudah ada menjadi habis.